PERANAN PARA PEMUJI DAN PENYEMBAH TUHAN DI DALAM PEPERANGAN ROHANI
20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan
Jika kita membaca teks sebelumnya, kita akan mengetahui situasi yang tidak mudah bagi raja Yosafat dan seluruh rakyat Yehuda. Mereka secara tiba-tiba mendapat kabar mengenai penyerangan dari bani Moab dan bani Amon bersama-sama dengan orang Meunim. Apa reaksi Raja Yosafat ketika menerima kabar tersebut? Yes, Raja Yosafat menjadi takut! Namun, ada 2 hal yang kita bisa pelajari dari keputusan dan tindakan Yosafat sebagai pemimpin, yaitu:
1. Mencari keputusan untuk mencari Tuhan
2. Menyerukan seluruh Yehuda untuk berpuasa
3. Mengumpulkan semua rakyat untuk berdoa bersama-sama
ketiga tindakan tersebut merupakan tindakan yang menggambarkan bahwa raja Yosafat dan seluruh rakyat Yehuda sangat mengandalkan Tuhan, meskipun kita semua mengetahui, bahwa Yosafat selalu mendapat penyertaan Tuhan. Dalam kondisi apapun, kita para pemuji dan penyembah juga seharusnya memiliki sikap yang sama seperti yang diambil raja Yosafat, yaitu selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan yang menjadi sumber kemenangan.
Ketika mereka sedang berdoa kepada Tuhan, maka Tuhan menjawab doa mereka melalui nabi Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya sebagai berikut:
ketika kita membaca jawaban Tuhan atas doa mereka, ada satu hal yang sangat menarik, bahwa bukan suku Yehuda yang akan berperang, melainkan Tuhan. Jika kita andalkan logika pikiran manusia, tidak akan bisa terselami, karena kita mengetahui bahwa mereka dalam kondisi ketakutan karena bangsa yang menyerang mereka sangat banyak. bahkan dalam ayat 16, Tuhan menyuruh seluruh suku Yehuda untuk turun ke lembah menemui laskar yang menyerang tersebut, dan dalam ayat 17, kembali ditekankan oleh nabi Yahaziel, bahwa dalam peperangan ini tidak usah mereka bertempur. "tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah
Wow! Suatu jawaban yang tidak masuk akal dalam pemikiran dan logika manusia. Terkadang Tuhan menjawab setiap doa kita dengan cara yang unik dan tidak terduga. Apa yang dilakukan oleh raja Yosafat dan seluruh suku Yehuda setelah mendengar pesan yang disampaikan oleh nabi Yahaziel? mari kita lihat dalam ayat 18-20 berikut:
20:18 Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem pun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya. 20:19 Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring. 20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"
Yess, dalam ayat 21 dikatakan bahwa, raja Yosafat memilih untuk mempercayai Tuhan yang pada saat itu berbicara melalui perantaraan nabi Yahaziel. Lalu raja Yosafat melakukan tindakan iman yang mungkin tidak pernah kita akan jumpai dalam peperangan secara kasat mata. Iya, raja bukan menyuruh para prajurit maju berperang, melainkan meminta para pemuji dan penyembah untuk menyanyikan pujian kepada Tuhan di arena peperangan.
20:21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Lalu apa yang terjadi ketika para pemuji dan penyembah menyanyikan nyanyian pujian? mari kita lihat dalam ayat 22-23 berikut ini:
20:22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. 20:23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.
kita lihat, kekalahan yang dialami oleh bani Moab dan bani Amon serta orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, yang tidak perlu disentuh oleh seluruh rakyat Yehuda, itu yang dinamakan kemenangan dari Tuhan. Itu yang dinamakan Allah yang berperang bagi kita. Melalui renungan firman hari ini, kita dapat melihat bahwa peranan para pemuji dan penyembah Tuhan dalam peperangan rohani sangatlah besar. Oleh karena itu, kita harus terus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan sehingga kehidupan kita semakin selaras dengan apa yang Tuhan inginkan. Amin
Penulis,
Rommy J. Handoyo, S.Pd
No comments:
Post a Comment